Assalamu’alaykum
Wr. Wb
Selamat malam
pembaca blogger setiaku. Kabarnya pasti baik kan ??? malam ini saya akan
memposting about “tak ada kata pacaran sehat dalam Islam” dari surat kabar
republika yang isinya itu mengkritik buku pelajaran olahraga kelas 2 SMK.
Penasaran???? Langsung saja nih baca. Tapi maaf ya karena post-an ini mungkin
sudah berita lama banget tapi walau seperti itu, tetep aja masih ada orang yang
pacaran dengan sistem pacaran sehat.
Oya, postingan
ini belum selesai loohhhh, so tunggu post-an berikutnya ya but sumbernya beda
lagi. Hehehhe
---------------------------------------------------------------------------
Media sosial sedang diramaikan foto buku Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan terbitan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang salah satu
materinya membahas topik pacaran sehat.
Dikatakan bahwa pacaran sehat yang tidak melakukan
kekerasan fisik, tidak melukai emosional, tidak mengganggu pertemanan, dan
tidak melakukan hubungan seks. Hal yang menjadi cukup kontroversi adalah
pencantuman gambar laki-laki berjenggot tipis dan perempuan berkerudung yang
seolah menjadi simbol pacaran sehat dengan keterangan “pacaran sehat tidak
berhubungan seks” di bagian bawah gambar itu.
Pacaran bukanlah aktivitas yang biasa dilekatkan dengan
simbol Islam karena Islam tidak mengajarkan hubungan pacaran. Budaya pacaran
jelas bukan lahir dari Islam, melainkan budaya permisif serbabebas yang
ditularkan Barat.
Pengaturan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang
telah dijaga kehormatannya oleh Islam dirusak oleh pandangan yang membolehkan
hubungan miskin komitmen ala pacaran. Pacaran, entah sehat ataupun tidak,
disadari atau tidak, telah menjadi pintu masuk pergaulan bebas yang awalnya
menyerang dunia selebritas dan akhirnya menjangkiti dunia remaja.
Sayangnya, negara ini tidak begitu tegas menindak akar
masalahannya, justru melegalkan aborsi yang angkanya merangkak naik seiring
tingginya remaja yang menikmati hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Arus
deras media turut berperan menyuburkan budaya ini di tengah para pemuda.
(sumber: surat kabar
republika)
0 komentar:
Posting Komentar